BIPPLH Awasi Proyek Shortcut Singaraja-Mengwitani Jangan Sampai Rusak Lingkungan

0
1162
foto: jarrakpos

Ground breaking paket pembangunan jalan baru (shortcut) batas kota Singaraja-Mengwitani, Rabu (14/11/2018) menjadi angin segar diawal pemerintahan Gubernur Bali Wayan Koster. Banyak pihak berharap pembangunan shortcut yang memperpendek jarak antara Bali Selatan dengan Bali utara ini menjadi tonggak awal menghapus kesenjangan pembangunan di Bali.

ebagai bentuk dukungan, Ketua Umum Pendiri Badan Independent Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH), Komang Gede Subudi akan mengawasi proyek ini agar dikerjakan dengan baik tanpa harus merusak lingkungan. “Bagi saya ini berita baik, karena dengan nanti selesai shortcut akan memperpendek jarak Singaraja-Denpasar begitu pun sebaliknya,” ungkapnya di Denpasar, Rabu (14/11/2018).

Proyek yang secara total akan dirampungkan kurang dari 2 tahun ini, dipastikan akan menjadi penggerak pertumbuhan aspek sosial dan bisnis. Inilah yang akan mengawali pemikiran dan persiapan apa yang diperlukan dan harus dibangun di Buleleng. “Bali Utara harus mempersiapkan diri dari sekarang apa saja konten lokalnya yang mejadi unggulan. Kita lihat kedepan bagaimana perimbangan utara dan selatan ini terjadi,” ungkap Subudi.

Pengusaha Batubara di Kalimantan Selatan ini juga mengingatkan, pembangunan shortcut harus mengutamakan kelestarian lingkungan. Tentunya dengan menerapkan teknologi serta menerjunkan para ahli di bidang pembangunan infrastruktur jalan. Gubernur Koster juga diharapkan agar membangun infrastruktur yang mampu memangkas waktu untuk mengakses Bali utara hingga satu jam ini juga disambut dengan menyiapkan proyek-proyek infrastruktur lanjutan untuk mendukung pertumbuhan ekononi masyarakat.

“Saya sangat siap untuk melakukan pendampingan diminta atau tidak. Saya sebagai aktifis lingkungan siap memberikan pendampingan dan siap menegur, mengkoreksi sekaligus akan mengkritik sangat keras apabila terjadi pelanggaran-pelanggaran lingkungan dalam pelaksanaan proyek nantinya,” ungkapnya, seraya mengatakan sepanjang komunikasi dan penyebaran informasi dilakukan dengan baik berdasarkan kajian yang holistik dipastikan pembangunan akan berjalan sesuai konsep menjaga kelestarian lingkungan serta akan didukung masyarakat Bali secara penuh.

Pembangunan shortcut ini juga dinilai tidak akan memupuskan harapan agar Bali tetap memiliki jalan tol yang menghubungkan Bali Selatan dengan Bali Utara. Harapan lebih besar seperti halnya terbangunnya Bandara di Bali Utara juga akan semakin menguat. Langkah maju diawal pemerintahan Wayan Koster bersama Cok Ace ini patut diapresiasi dan didukung agar berhasil mengantarkan keseimbangan bagi Bali.

Karena itu, melalui sambutan hangat dari komponen masyarakat Bali, agar proyek shortcut terlaksana sesuai perencanaan dan tepat waktu sudah menjadi bukti bahwa Bali benar-benar memerlukan terbangunnya infrasruktur sesuai kebutuhan agar potensi ekonomi masyarakat bisa ditumbuhkan dengan optimal. Seperti diketahui, Ground breaking paket pembangunan jalan baru batas kota Singaraja-Mengwitani yang dilaksanakan di Desa Pegayaman, Kecamatan Sukasada, Buleleng kedepan juga akan menjawab keluhan masyarakat terkait jalan sempit dan berkelok-kelok yang rawan kecelakaan. eja/ama

Sumber: https://jarrakpos.com

Link: https://jarrakpos.com/2018/11/15/bipplh-awasi-proyek-shortcut-singaraja-mengwitani-jangan-sampai-rusak-lingkungan/