Pembina YBPJ Jero Gede Agung Subudi Dukung Nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi Masuk Kurikulum Pendidikan

0
739
Pembina Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ), Komang Gede Subudi, yang akrab disapa Jero Gede Agung Subudi.

Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ) sebagai yayasan yang bergerak pada pelestarian heritage situs ritus Bali mendukung penuh langkah dan rencana Pemerintah Provinsi Bali yang akan memasukkan nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam kurikulum pendidikan dari jenjang SD hingga SMA untuk lebih membumikan warisan leluhur mengenai enam sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan masyarakat Bali itu.

“Ini adalah berita gembira. Ini yang sangat kita tunggu-tunggu. Ini adalah bagian integral dari kepercayaan Hindu di Bali dan juga bagian integral penanaman budi pekerti serta alangkah lebih baik lagi jika bisa masuk diakomodir dalam kurikulum di sekolah,” Pembina Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ) Komang Gede Subudi, Selasa (8/2/2022).

Untuk diketahui kearifan lokal Sad Kerthi sebagai enam sumber kesejahteraan dan kebahagiaan kehidupan bagi masyarakat Bali itu terdiri dari Atma Kerthi (penyucian dan pemuliaan jiwa), Segara Kerthi (pemuliaan pantai dan laut), dan Danu Kerthi (pemuliaan sumber air). Kemudian Wana Kerthi (penyucian dan pemuliaan tumbuh-tumbuhan), Jana Kerthi (pemuliaan manusia) dan Jagat Kerthi (penyucian dan pemuliaan alam semesta).

Komang Gede Subudi yang komunitasnya dikenal dengan sapaan Jero Gede Agung Subudi yang juga penekun spiritual ini menilai dengan memasukkan nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam kurikulum pendidikan itu artinya Gubernur Bali Wayan Koster tengah berupaya menanamkan kembali nilai-nilai budi pekerti sejak dini.

“Nilai-nilai budi pekerti sedang dibangkitkan oleh Bapak Gubernur untuk bagaimana caranya kita mencintai warisan adiluhung luluhur kita. Dengan menghormati dan melaksanakan apa yang sudah dicontohkan leluhur kita, kita aplikasikan sekarang nilai kearifan lokal Sad Kerthi. Jadi ini sesuatu yang sangat membanggakan bagi seluruh masyarakat Bali,” kata Jero Gede Agung Subudi.

Diyakini jika nilai kearifan lokal Sad Kerthi dalam kurikulum pendidikan maka sosialisasi Sad Kerthi bisa lebih masif. Hal ini juga diyakini akan memperkuat impelementasi Surat Edaran Gubernur Bali No 4 Tahun 2022 tentang Tata-Titi Kehidupan Masyarakat Bali Berdasarkan Nilai-nilai Kearifan Lokal Sad Kerthi dalam Bali Era Baru.

“Sosialisasi masif Sad Kerthi ditambah masuk kurikulum pendidikan bisa lebih menguatkan pendidikan karakter. Ini kan membangkitkan budi pekerti dan karakter masyarakat Bali. Ini akan menjadi pondasi yang kuat untuk mencetak SDM yang berkarakter,” kata Subudi yang juga Ketua Umum Badan Independen Pemantau Pembangunan dan Lingkungan Hidup (BIPPLH) Bali ini.

Jero Gede Agung Subudi lantas menegaskan pihaknya di Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ) siap memberikan masukan secara langsung maupun tidak langsung untuk lebih membumikan kearifan lokal Sad Kerthi ini termasuk ketika dalam proses penyusunannya untuk masuk kurikulum pendidikan.

“Kalau kami dari YBPJ dilibatkan kami siap karena kami punya orang-orang yang mumpuni di bidangnya. Kami dengan suka cita akan siap berkontribusi,” ujar Subudi yang juga merupakan CEO Pasifik Group-Bali, NTT, NTB (perusahaan yang sangat konsern pada investasi berbasis pelestarian lingkungan) ini.

Pihaknya berharap kurikulum terkait Sad Kerthi nantinya agar bisa dikemas dengan menarik bagi siswa. Misalnya lebih juga disampaikan dalam bentuk game/permainan, animasi dan pendekatan kreatif lainnya. Yayasan Bakti Pertiwi Jati (YBPJ) pun mendukung penuh rencana Dinas Kebudayaan Provinsi Bali yang tengah menggarap berbagai animasi untuk lebih membumikan nilai-nilai Sad Kerthi, sehingga menjadi lebih mudah untuk dipahami masyarakat. (dan)

Sumber: metrobali.com